SM| Jakarta–Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan dengan Kedutaan Besar Selandia Baru. Pertemuan itu membahas peristiwa terorisme di Masjid An Noor dan Linwood, Christchurch, Selandia Baru.
“Siang hari ini dalam rangka silaturrahim dengan Bapak Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Bapak Roy, sebetulnya beliau wakil duta besar, duta besarnya belum ada dalam waktu beberapa minggu. Atas nama MUI kami ucapkan terima kasih mudah-mudahan diskusi ini bermanfaat bagi kita khususnya dalam meningkatkan hubungan bilateral persahabatan antara Indonesia dan New Zealand,” ujar Kiyai Muhyiddin saat membuka pertemuan.
Sementara itu Wasekjen MUI Ust. Muhammad Zaitun Rasmin berharap Selandia Baru bisa memanfaatkan kejadian ini untuk melawan islamophobia. Bukan hanya di Selandia Baru namun juga di seluruh dunia barat.
“Memang ini sangat menyedihkan, sangat menyakitkan, termasuk bagi pemerintah Selandia Baru yang turut menjadi korban. Tetapi mudah-mudahan ada efek baiknya, kami berharap Selandia Baru menjadi pelopor untuk melawan Islamofobia. Mudah-mudahan Selandia Baru sebagai negara yang terkenal sebagai salah satu tempat terindah di dunia, tempat ternyaman, dapat mempelopori perlawanan terhadap suatu penyakit yang saat ini melanda dunia, berupa Islamofobia. Yang sedikit banyak telah menjadi sebab terjadinya beberapa aksi terorisme terhadap muslim di berbagai belahan dunia,” tutur Ust. Zaitun.
Hadir pula dalam pertemuan itu Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas, Ketua Komite Hubungan Internasional MUI Shabah Surur,dan beberapa pimpinan ormas Islam. [fr]