SM | Ponorogo–Wakil Presiden M. Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya akan meresmikan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Kamis, 3 Oktober 2019 di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Pesawat BAe-RJ 85 diperkirakan mendarat di Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun pukul 07.15 WIB, untuk kemudian berganti menggunakan Helikopter VVIP Super Puma TNI AU menuju Helipad Lapangan UNIDA Gontor, Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
Rombongan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla tiba di UNIDA Gontor pada pukul 07.45 Wib menggunakan helikopter Super Puma, ditemani oleh Menkominfo Rudiantara dan Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, kemudian Wakil Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju PMDG dengan menggunakan transportasi darat. Memasuki PMDG, Wapres disambut para santri dan anggota Marching Band Gema Nada Darussalam (MBGND).
Turut hadir dalam pertemuan di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor di antaranya Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi, KH Hasan Abdullah Sahal dan KH Syamsul Hadi Abdan, anggota badan wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian syariah dengan mengajarkan ilmu kewirausahaan dan menerapkannya di lingkungan pesantren.
“Gontor yang menjadi pelopor perubahan-perubahan pesantren menjadi lebih modern, lebih menguasai zaman, harus melanjutkan pola pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana belajar berusaha, mandiri lebih baik, untuk mencapai masyarakat yang lebih baik,” papar Wapres JK saat mengunjungi Pondok Gontor, Kamis (3/10).
Penguatan ekonomi dari sektor pertambangan saat ini tidak lagi relevan karena turunnya harga minyak dunia. Oleh karena itu, lanjut Wapres, penguasaan ekonomi dari sektor pertanian dan industri harus diajarkan sejak dini. Dengan menerapkan pendidikan kewirausahaan secara syariah di lingkungan pesantren, maka jumlah pengusaha Islam di Indonesia akan semakin banyak.
“Tentu yang harus diajarkan di sini adalah ekonomi masyarakat, umat. Kemampuan usaha Islam memang naik, tapi orang lain (non-Islam) jauh lebih tinggi naiknya. Jadi artinya adalah bagaimana menggerakkan ekonomi masyarakat dengan baik,” jelasnya.
Untuk mendorong penguasaan ekonomi Islam, Wapres menyarankan agar ustadz dan ustadzah di lingkungan pesantren untuk tidak mempersempit pengajaran ekonomi syariah.
“Ekonomi syariah itu hanya istilah. Selama dia tidak haram, ya dia syariah, dia ekonomi Islam. Karena kalau semua kita persulit ekonomi syariah itu, maka kita mempersulit kehidupan kita sendiri,” ujarnya.
Usai pertemuan di Balai Pertemuan PMDG, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla didampingi pimpinan pondok beserta jajarannya, meresmikan menara baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor yang ditandai dengan ditekannya tombol peresmian serta penandatanganan prasasti peresmian menara tersebut.
Usai peresmian menara baru itu, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla langsung menuju ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor untuk menyerahkan dan meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga oleh M. Jusuf Kalla dan Bapak Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga. Gedung CIES ini difungsikan sebagai gedung pusat Studi Ekonomi Islam, pusat kajian dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen. Gedung yang terdiri dari dua lantai yang luasnya hingga 52m x 29,5m, menelan dana pembangunan total kurang lebih 11 miliar rupiah, dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla. [nk]