ACEH SELATAN (SM) – Masjid tertua di kawasan Kluet Raya terdapat di Gampong Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan diperkirakan berusia 900 tahun. Didirikan oleh Tgk Ali Basyah (Teungku Aceh) semasa kepemimpinan Keujruen Kluet (setingkat Ulee Balang) ke 11 yakni Teuku Meurah Adam.
“Catatan sejarah, Masjid Nurul Huda didirikan jauh sebelum kolonia Belanda masuk ke Aceh. Saat itu dibawah kepemimpinan Keujrun T. Meurah Adam, lebih kurang sembilan abad yang lalu. Kekuasaan Keujruen Kluet meliputi Kasik Putih, Samadua hingga Trumon yakni sebelum dibentuk Kewedanaan,” kata penjaga masjid Tgk Umarsyah (66), seperti dilansir goaceh.co, Ahad (24/4).
Umarsyah memaparkan tiga keunikan. Pertama, saat puluhan orang hendak menyeret (bawa-red) kayu tiang ke lokasi pembangunan terasa berat dan sama sekali tidak bergerak. Namun setelah seorang ulama berwudhu dan menunaikan shalat sunnah kemudian duduk di atas kayu tiang, tiba-tiba menjadi ringan dan mudah dibawa.
Kedua, tidak seorang wargapun mengakui pernah ikut atau membantu mendirikan keempat tiang berdiameter lebih kurang 100 centimeter dan memiliki panjang sekira 15 meter. Keempat tiang berdiri tegak ketika bangunan dikerjakan. Warga meyakini keempat tiang masjid ini berdiri sendiri.
Keanehan lain, ungkap Khadam masjid Nurul Huda yang didampingi kepala Desa Pulo Kambing Kiyaruddin, setelah selesai dibangun, dari salah satu tiang mengeluarkan tetesan air bening dan dingin. Ceceran air membasahi lantai tanah, karena ketika itu kontruksi lantai belum di semen. Tetesan air itu diambil warga untuk dijadikan obat. “Alhamdulillah, khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit yang diderita masyarakat,” ujarnya. Namun sayang, akhir-akhir ini tetesan air tidak terlihat lagi karena pangkal tiang sudah dicor semen dan dipasang keramik. [FR]