SM| Aceh–Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, melaunching Pilot Project Elektronifikasi Masjid dengan menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS), untuk mempermudah jamaah memberikan sedekah ke setiap masjid. Kegiatan launching yang bertemakan “Kini Beramal Semakin Mudah” dilakukan di gedung serbaguna lantai 3 BI Lhokseumawe, Senin (23/12).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Yufrizal mengatakan, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar QR code yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan berlaku secara nasional. Dengan berlakunya QR Code ini, tidak ada lagi QR code lain yang boleh digunakan di Indonesia selain QRIS. QR Code yang diberlakukan di Indonesia merupakan QR Code yang berjenis Merchant Presented Mode (MPM) atau push payment.
Tujuan adanya QRIS di Indonesia adalah untuk memperlancar sistem pembayaran non-tunai di Indonesia yang bisa dilakukan secara aman dan lancar, mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM dan pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia maju. Ada beberapa masjid di Kota Lhokseumawe yang telah dijadikan sebagai pilot project dan dengan adanya metode tersebut, penyimpanan uang di masjid bisa lebih aman.
“Masing-masing masjid yang telah menerapkan QRIS ini yaitu, Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Masjid Baiturrahman Lhokseumawe, Masjid Darussalam, Masjid At-Taqwa, Masjid Jamik Lancang Garam, Masjid Al Mukhlisin, dan Masjid Al Munawarah,” ujar Yufrizal.
Yufrizal menambahkan, apabila ada jamaah yang lupa membawa dompet atau tidak membawa uang tunai, maka masih bisa tetap memberikan sedekah, yaitu dengan cara menggunakan gawai yang sudah terinstal aplikasi tersebut. Selain fleksibilitas dalam melakukan infaq dan sedekah, dengan adanya QRIS siapapun juga dapat beramal tanpa harus secara fisik berada di masjid, sepanjang memiliki akses terhadap QR Code masjid tersebut.
“Kita tinggal melakukan scan kepada QR Code milik Masjid dan memproses pembayaran dengan aplikasi yang kita miliki, meskipun secara fisik kita berada di luar kota, di luar daerah atau bahkan di luar negeri sekalipun,” tutur Yufrizal.
Tambahnya, masyarakat diharapkan agar dapat mengetahui kebijakan Bank Indonesia terkait QRIS, mengetahui program elektronifikasi pembayaran infaq dan sedekah, serta paham dalam menggunakannya.
“Diharapkan pilot project elektronifikasi sejumlah masjid di kota Lhokseumawe dengan menggunakan QRIS ini, dapat berhasil dengan baik sehingga bisa diterapkan di masjid-masjid lainnya,” kata Yufrizal.
Sementara itu, mewakili Ketua DPRK Lhokseumawe Azhari T. Ahmadi, mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh BI Lhokseumawe terhadap pola transaksi menggunakan kode barcode tersebut, sehingga dapat meminimalisir kerusakan uang, dan juga upaya pencurian kotak amal.
“Upaya ini diharapkan dapat didukung oleh semua pihak, karena kemajuan sistem pembayaran juga harus dimanfaatkan dalam perbuatan beramal, sehingga lebih aman dan nyaman,” kata Azhari.
Pada akhir acara, dihadapan hadirin, Kepala KPw BI Lhokseumawe melakukan simulasi pengunaan QRIS bagi mesjid-mesjid yang ditentukan melalui aplikasi pembayaran yang ada, sehingga uang yang didonasikan akan berpindah ke rekening masjid. [nk]
Sumber: Kanalinspirasi.com