SUARAMASJID.com| Banten–PayTren, perusahaan finansial teknologi yang dimiliki Ustaz Yusuf Mansur, membangun sebuah jembatan di atas Sungai Cimanceuri, Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Jembatan yang berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang ini, menghubungkan antara Desa Jagabita dengan Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.
“Hari ini kita menyaksikan satu sejarah. Ini jembatan kedua dari mimpi (dream) 100 jembatan yang akan kita bangun,” ungkap Direktur Eksekutif PPA Daarul Qur’an Tarmizi As Sidiq saat menyampaikan sambutan peletakan batu pertama Jembatan Kehidupan yang diberi nama “Jembatan Ar-Rahman”, di Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu pagi (12/08/2017).
Selain Tarmizi, hadir dalam peletakan batu pertama jembatan ini, Manajer Operasional PayTren Habibie, aparat desa dan tokoh masyarakat setempat.
Tarmizi mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan jembatan yang pertama di Pandeglang, Banten senilai satu milyar. Sementara untuk jembatan di Jagabita diperkirakan akan menghabiskan dana Rp600 jutaan.
“Jembatan pertama di Pandeglang, sudah jadi dan sudah bermanfaat. Jadi kampung namanya Kampung Qur’an,” kata dia seperti dilansir suara-islam.com.
Dana untuk membangun jembatan ini, jelas Tarmizi, berasal dari sedekah harian para anggota PayTren. Nilai sedekahnya pun ternyata juga tidak besar, hanya dua rupiah per hari.
“Jembatan ini dibangun dari dana dua rupiah per hari. Ini luar biasa, sedekah harian PayTren,” kata Tarmizi.
Tarmizi berharap, setelah jembatan jadi dan bisa bermanfaat kelak Desa Jagabita akan menjadi Kampung PayTren , atau bahkan Kampung Qur’an.
Manajer Operasional PayTren, Habibie, menambahkan, pembangunan jembatan kehidupan ini merupakan salah satu kontribusi nyata PayTren.
Habibie bercerita, dirinya sebagai bagian dari manajemen PayTRen bertugas untuk menyiapkan fitur-fitur dalam aplikasi PayTren. Salah satu yang dikembngkan adalah fitur sedekah harian.
“Sesuatu yang kecil jika dikumpulkan bersama-sama akan jadi luar biasa. Sesuai dengan motto PayTren, sukses bisnisnya berkah hidupnya,” kata Habibie.
Habibi mengaku, program jembatan kehidupan ini merupakan salah satu program yang sangat membanggakan. Sekaligus akan menjadi tambahan semangat bagi manajemen PayTren untuk terus menerus memberi layanan terbaik bagi mitra PayTren di seluruh dunia.
“Mudah-mudahan jembatan ini menjadi wasilah warga untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Serta bisa meningkatkan ibadah warga,” pungkasnya.
Sementara itu, Ustaz Komaruddin, salah satu tokoh masyarakat Jagabita, secara singkat mengucapkan rasa terima kasihnya atas pembanguna jembatan di desanya tersebut. Jembatan itu, kata Komaruddin, akan menghubungkan aktivitas warga di dua desa, dua kecamatan, dua kabupaten dan dua provinsi yang berbeda.
Pelatakan batu pertama Jembatan Ar-Rahman, juga ditandai dengan pemotongan tumpeng. Selain itu, juga dilanjutkan dengan kerja bakti oleh anggota komunitas PayTren. Puluhan anggota PayTren dari kawasan Bogor, ikut hadir sejak Jumat malam di lokasi pembangunan jembatan. [FR]