SUARAMASJID.com| Bandung–Puluhan orang tampak mengantri untuk mengikuti program penghapusan tato di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (12/08) malam, dengan ‘imbalan’ hafalan surat Ar Rahman dari Al Qur’an.
Donny Supriadi meringis saat sinar laser itu ditembakkan ke rajah yang terukir di jari-jari tangannya. Sinar berbentuk titik merah itu ditorehkan mengikuti huruf-huruf yang dicacahkan di setiap jarinya.
Dia sedang menjalani proses penghapusan tato dengan menggunakan mesin Laser Q Switch nd YAG. Sinar laser akan memecahkan tinta yang disuntikan ke dalam lapisan kulit itu. Sekitar 15 menit, proses tersebut selesai, meninggalkan warna kemerahan di sekitar area tato.
“Panas,” kata Donny saat ditanya rasa dari sinar laser itu. Sebelumnya, Donny sempat menjalani anastesi untuk mengurangi rasa sakit saat proses penghapusan tato berlangsung.
Pria berpostur tinggi besar itu lalu menunjukkan jari jemarinya yang telah ditembaki laser. Tulisan “Them F**k” di jarinya yang tadinya berwarna hitam pekat, mulai memudar dengan warnanya yang berubah menjadi keabu-abuan. Untuk menghilangkan total rajahannya itu, Donny harus menjalani proses yang sama sekitar 4 hingga 5 kali lagi.
Program penghapusan tato gratis ini diselenggarakan oleh Gerak Bareng Community, Punk Muslim, dan IMS bekerja sama dengan Komunitas Dakwah dan Sosial (KODAS) Bandung. Acara ini digelar di Masjid Istiqamah, Jalan Citarum Kota Bandung, Sabtu 12 Juli 2017.
Meski diberi judul penghapusan tato gratis, namun peserta harus membayar dengan cara lain, yakni dengan hapalan surat Ar Rahman.
“Ini memotivasi teman-teman yang mau dihapus tatonya untuk serius dalam berhijrah karena mungkin ada yang mau dihapus tatonya dengan motif menghapus tatonya yang jelek atau mengganti tatonya, dan mungkin ke dokter mahal, jadi memilih ingin ikut program gratis ini,” tutur Ketua Program Penghapusan Tato dari KODAS, Rifki Saeful Rohman seperti dilansir BBC.com.
Rizki Sari, dokter yang terlibat dalam program penghapusan tato, mengungkapkan, teknik penghapusan tato dengan menggunakan sinar laser sejauh ini masih merupakan metode yang paling aman, karena tidak merusak jaringan kulit. Sinar laser ditembakkan langsung ke tinta tato yang nantinya akan pecah dan memudar.
Menurut Rizki sejumlah orang ingin menghilangkan tatonya dengan cara yang berisiko, antara lain dengan menggunakan zat-zat kimia yang korosif dan abrasif atau bahkan menggunakan alat seperti solder, silet, dan pisau.
“Biasanya proses-proses tradisional yang dilakukan sama orang yang memilki tato itu, ujung-ujungnya menimbulkan kecacatan atau scar dan belum tentu pigmen tatonya hilang, karena ada berapa peserta yang dia sudah memakai berbagai cara, pigmen tatonya tetap ada,” ujar dokter estetik di sebuah rumah sakit di wilayah Tangerang, Banten ini.
Meski teknik laser disebut sebagai cara yang aman, namun Rizki mengakui, teknologi itu masih mahal. Untuk satu sentimeter tato, seseorang harus membayar dana sebesar Rp 200 ribu. Biaya juga akan bertambah besar, karena proses penghapusan tato harus dilakukan lebih dari satu kali hingga si tato benar-benar pudar. [FR]