SM| Bontang–Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar pelatihan konvensi hak anak bagi pengurus/takmir masjid, di Hotel Grand Raodah. Rabu, (23/10/2019).
Kegiatan Rumah Ibadah Ramah Anak (Mahira) yang dimotori Pemerintah Kota Bontang bersama PT Kaltim Nitrat Indonesia (KNI) ini bertujuan membentuk karakter anak sebagai generasi penerus yang bermoral, berahlaq dan bermartabat.
Pelatihan Mahira diikuti 40 orang dari 21 masjid dan takmir yang telah mendapat mandat melalui SK oleh Dewan Masjid se-kota Bontang ini berlangsung selama dua hari mulai 23 – 25 Oktober mendatang. Hadir sebagai narasumber, Hamid Pattilima, selaku Fasilitator Pusat Layak Anak, dari Jakarta .
Sambutan Wali kota yang dibacakan, Kepala DPPKB, Bahtiar Mabe, mengatakan bahwa masjid adalah simbol penjaga peradaban Islam yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter seseorang khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus Bangsa.
Dikatakan, dalam pengembangan masjid yang ramah anak, memang dibutuhkan kesiapan pengurus masjid, mulai dari tata ruang, kesadaran yang tinggi baik pengurus maupun para jamaah.
“Diharapkan dengan kegiatan ini para tokoh agama dapat merangkul kembali anak-anak untuk lebih mencintai masjid sehingga kelak dapat tumbuh menjadi manusia yang berpegang teguh pada ajaran agama,” katanya.
Selain dengan penerapan atau kreasi dalam peningkatan kapasitas dalam rutinitas para Taqmir Masjid, Wali kota menekankan, para Taqmir, dan pengurus masjid lainnya untuk menciptakan inovasi sehingga masjid dijadikan tempat sarana berkreasi dan berinovasi jika dikelola dengan baik.
“Kita berharap agar anak-anak kita dapat menyerap ilmu agama yang telah diajarkan para pengurus masjid, karena dengan penyesuaian dunia anak yang baik dapat melahirkan dampak positif bagi kelangsungan kehidupan mereka kedepan. Mari kita wujudkan Visi dan Misi kota Bontang, menuju Creative City,Smart City dan Green City,” paparnya. [nk]