SUARAMASJID.com| Cikarang–Ada yang unik dari bisnis PayTren tahun 2017 milik Ustadz Yusuf Mansur ini, ketika Paytren digoyang soal sertifikasi halal, pertumbuhan pengguna baru mengalami penurunan, namun pengguna aktif justru mengalami kenaikan 70 persen.
Direktur Utama PayTren Hari Prabowo mengatakan, pertumbuhan pengguna aktif melonjak hingga 70 persen meskipun pertumbuhan pengguna baru turun. Pengguna aktif dari 600 ribu orang per April 2017 naik menjadi 990 ribu orang saat Mei 2017.
Hari menambahkan, total pengunduh aplikasi PayTren saat ini sekitar 1,4 juta orang. Untuk pertumbuhan pengguna baru per April 2017 mencapai 3000 sampai 4000 orang. Namun per Mei 2017 justru mengalami penurunan berkisar 1000 sampai 500 orang.
“Dalam waktu minggu terakhir kita mengalami hal luar biasa, antara isu halal haram, tapi mendapatkan jalan lebih membuka ke masyarakat. Jelasnya pengguna aktif tumbuh yang mana pertumbuhan tersebut baru pertama di Indonesia,” katanya saat jumpa pers di Cikarang, Kamis (7/6).
Hari menegaskan, dirinya akan terus memenuhi persyaratan-persyaratan untuk menjadi bisnis yang berbasis syariah. Untuk itu, PayTren dalam proses permohonan sertifikat halal dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Ia belum bisa memastikan deadline keluarnya sertifikat tersebut. Namun itu dalam proses. “Doakan dalam waktu dekat, kita akan memiliki sertifikasi halal dari DSN-MUI,” katanya.
Untuk pengembangan bisnis selanjutnya, PayTren yang juga sebagai perusahaan finansial teknologi (Fintech) ini berencana mengembangkan sayap dengan membuka manajemen investasi syariah.
“Insya Allah jika Allah mengizinkan, PayTren jadi manajer investasi syariah pertama di Indonesia,” katanya.
Menurutnya sebagai perusahaan Fintech lokal, Paytren merupakan aset nasional. Sehingga harus dikembangkan lebih baik lagi. “Saat ini sudah ada 1,4 juta pengguna Paytren. Dan sudah tersebar di 34 negara, ini aset yang luar biasa bagi Indonesia,” katanya. [FR]