SUARAMASJID| Kolombo–Sebuah toko dan sebuah masjid di Sri Lanka terbakar saat kekerasan komunal anti-Muslim terus berlanjut di negara kepulauan itu.
Seorang penduduk Madawala, sebuah desa yang dekat dengan kota Kandy, mengatakan, melihat sebuah toko terbakar pada pukul 11.30 pada hari Selasa (6/3). Hanya beberapa jam setelah Presiden Maithiripala Sirisena mengeluarkan keadaan darurat dan pemberlakuan jam malam di sana.
“Saya mendengar sebuah bangunan terbakar dan pergi ke luar untuk melihat-lihat dan melihat api besar,” kata Mohamed Manazir seperti dikutip Aljazeera.
“Toko yang menjual suku cadang itu milik seorang pria Muslim,” katanya.
“Tidak ada insiden besar lainnya di Madawala, polisi dan tentara telah menguasai wilayah ini sekarang, dan pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api,” kata Manazir.
Ground Views, sebuah situs berita lokal, menyebutkan, massa menyerang sebuah masjid di Desa Wattegama, yang terletak di sebelah timur laut Kandy.
Situs yang berbasis di Kolombo tersebut memuat gambar-gambar pintu kaca yang hancur dan sebuah kursi yang patah, dan klip audio dari seorang pria yang mengatakan bahwa dia berada di dalam masjid saat serangan tersebut terjadi.
“Masjid tersebut diserang oleh massa. Polisi menembak,” katanya seperti dikutip Ground Views.
Pemerintah Sri Lanka telah mengerahkan tentara ke Kandy setelah massa dari mayoritas Budha Sinhala merusak dan membakar masjid, bisnis dan toko milik umat Islam.
Kekerasan tersebut dipicu oleh kematian seorang pria Budha yang dilaporkan dipukuli oleh sekelompok pria Muslim seminggu yang lalu. [FR]