SUARA MASJID | Banten–“Laa Tahzan demikian nama Masjid itu,” begitulah sepatah kata dari sang penggagas, KH Samson Rahman Pengasuh Pesantren Al-Qudwah Lebak Banten yang sekaligus penulis buku fenomenal ‘Laa Tahzan’.
Kiai Samson, seorang penulis senior, alumni TMI Al-Amien Prenduan Sumenep Madura ini sudah menerjemahkan empat puluhan buku, salah satunya adalah buku yang cukup fenomenal ditahun 2003 yang berjudul ‘Laa Tahzan’ atau Jangan Bersedih, karangan Syekh Dr. Aidh al-Qarni.
“Nama yang sama dengan judul buku yang saya terjemahkan. Judul yang pernah dan masih menjadi magnet para pencinta buku dan pemburu kebahagiaan,” ungkapnya.
Pembangunan masjid yang berada di tengah Pesantren Al-Qudwah ini sedang dalam proses pembangunan. Masjid yang berukuran 30×30 meter persegi ini nantinya mampu menampung sekitar 1500 jamaah.
“Dengan dana yang tentu saja tidak kecil. Harapannya masjid ini bisa segera selesai. Bisa rampung dan bisa menjadi destinasi para pembaca buku Laa Tahzan untuk bisa kumpul di masjid ini,” harapnya.
Kiai Samson menyebut bahwa buku Laa Tahzan yang dicetak jutaan eksemplar, dan telah dibaca jutaan orang ini, jika diantara pembaca mendonasikan hartanya untuk pembangunan masjid ini dalam jumlah 1.000, 10.000 atau 100.000, maka masjid impian ini akan segera tuntas.
“Ya, bila, sekali lagi, itu terjadi. Semoga Allah mudahkan urusan kita semua, amin ya Rabbal Alamin,” tuturnya. [fro]