SUARAMASJID.com| Jakarta–Suasana hening, saat Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab mengisi ceramah dalam Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2).
Suasana hening tiba-tiba pecah saat Habib Rizieq mengumandangkan takbir yang diikuti oleh ratusa ribu umat Islam yang hadir.
Dalam tausiyahnya, Habib Rizieq mengeaskan bahwa aksi yang digela mulai 1410, 114, 212 dan 112 ini adalah untuk mencari ridlo Allah.
“Apapun resiko yang akan kita hadapi tidak perkah kita peduli. Kita tidak boleh berhenti meningkatkan ukhuwah islamiyah, dan jangan bercerai berai, tidak boleh mundur selangkah dalam menegakkan kalimat Allah,” katanya.
Habis Rizieq menghimbau ke sumua pihak, terutama pemimpin negeri ini, jangan dimaknai Aksi umat Islam ini sebagai aksi anti NKRI, anti kebihinakaan, makar, “Demi Allah kami cinta NKRI, demi Allah kami menjunuung tinggi kebhiekaan, kami bukan musuh bangsa ini,” tegas Habib Rizieq diiringi takbir para jamaah.
Aksi 212 yang dihadiri jutaan umat Islam juga dihadiri oleh presiden, panglima tni, polri, mekopolhukam, berbagai kelompok golongan lintas mazhab. “Maka aksi kami harus dimaknai sebagai aksi kebhinekaan yang sesungguhnya,” katanya.
Dalam penjelasannya, justru Habib Rizieq mempertanyakan aksi yang mana yang dianggap sebagai aksi anti bhineka? Ini murni gerakan umat Islam yang cintak kepada ulama, negara kesatuan dalam kemajumuka.
“Kami memberikan masukan kepada negeri ini, umat Islam yang sedah menunjukan kesetiannya kepada NKRI ini,” tegasnya. [FR]