SUARAMASJID| Bogor–DKM Masjid Al Hidayah Bukit Cimanggu City Kota Bogor menggelar tabligh akbar sekaligus deklarasi Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS) pada Sabtu (28/10/2017).
Hadir sebagai penceramah adalah Koordinator Nasional GISS KH Muhammad al Khaththtath dan Ustaz Iyus Khaerunnas selaku Ketua GNPF Ulama Bogor.
Ustaz al Khaththath menjelaskan, shalat subuh berjamaah di masjid adalah ibadah yang paling berat diantara shalat lainnya, karena itulah shalat subuh diberikan ganjaran pahala yang besar. “Kata Nabi, siapa yang shalat subuh berjamaah di masjid ia seperti orang yang melaksanakan shalat sepanjang malam. Dan siapa yang shalat subuh ia akan dijamin kehidupannya oleh Allah,” jelasnya.
Selain itu, shalat subuh juga menjadi barometer keimanan seorang muslim. Yang rutin melaksanakan shalat subuh di masjid adalah manusia-manusia pilihan.
“Jadi mari kita bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah di waktu yang paling baik ini, berdoa agar ke depan kita diberi pemimpin yang bisa membawa ke surga dan menjadikan negara kita berkah, aman dan sentosa atau Baldatun Toyibatun Warobun Ghofur,” ujar Ustaz al Khaththath.
Setelah mendapatkan penjelasan berbagai keutamaan shalat subuh berjamaah, Ustaz al Khaththath memimpin deklarasi GISS. Ada tiga poin yang terkandung pada deklarasi tersebut.
Pertama, umat Islam diminta bertekad melaksanakan salat subuh berjamaah secara istiqomah. Kedua, umat Islam diminta untuk terus mengajak keluarga, saudara, tetangga, dan temannya untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid daerah masing-masing.
“Dan yang ketiga, kita bertekad dan bercita-cita bahwa pada tahun 2020 salat subuh di Indonesia seperti salat Jumat,” ungkap Ustaz al Khaththath.
Dengan suara lantang, ia membacakan deklarasi ditemani para tokoh masyarakat, DKM Masjid serta diikuti seluruh jamaah yang hadir.
Deklarasi GISS tersebut diucapkan secara bersama-sama agar menjadi tanggung jawab setiap muslim secara fardiyah maupun tanggung jawab bersama untuk mewujudkan tiga poin deklarasi mulia itu.
“Deklarasi ini insyaallah menjadi langkah awal agar diikuti masjid-masjid lainnya dengan harapan ke depan shalat subuhnya ramai seperti shalat jumat,” tandas Ustaz al Khaththath. [FR]