JOGJAKARTA, (SM)—Masjid Jogokariyan menggelar silaturrahim umat Islam sebagai tindak lanjut gerakan bela al-Qur’an, perwakilan berbagai unsur keumatan di Yogyakarta berkumpul di Masjid Jogokariyan pada Kamis 10 November 2016.
Dalam pertemuan itu, pihak Masjid Jogokariyan juga melakukan koordinasi dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Melalui sambungan telpon ke pihak Jogokariyan, KH Bachtiar Nashir selaku Ketua GNPF MUI menyampaikan, “Agar kita terus menjaga semangat dan kewaspadaan. Aksi Damai Bela Islam Jilid III tetap akan kita selenggarakan dengan tema besar Bela al-Qur’an. Waktu pelaksanaan akan ditentukan saat habisnya tenggat waktu dua pekan (18 November 2016) dengan terus mencermati perkembangan penanganan kasus penistaan al-Qur’an,” jelasnya.
Ustadz Bachtiar menjelaskan Aksi Damai ini harus terus dimurnikan sebagai pembelaan terhadap al-Qur’an dari berbagai isu lain yang membelokkannya, bahkan adu domba antar umat Islam mungkin akan terjadi dengan demonstrasi lain dengan isu lain. “Tapi kita akan tetap istiqamah insya Allah,” ujarnya.
Jangan sampai euforia kesuksesan kecil setelah Aksi Bela Islam Jilid II kemarin melemahkan kita seperti terjadi pada Perang Hunain setelah Fathu Makkah. Maka risalah ini menyerukan:
- Mari ajak seluruh ummat menjaga dan merutinkan tilawah Al-Qur’an. Jadikan kemesraan dengan Al-Qur’an sebagai sumber kekuatan keyakinan, fikrah, dan akhlaq perjuangan kita.
- Mari ajak seluruh ummat menghayati kandungan makna Surat Al-Ma’idah. Kepada para Ustadz, Guru, dan ‘Alim-‘Ulama agar menyampaikan kajian tafsir Surat Al-Ma’idah di majelis-majelisnya.
- Mari ajak seluruh umat menyemarakkan Gerakan Shalat Berjama’ah di Masjid, sebagai sarana dasar menyatukan langkah dan hati.
- Kedepan, akan makin banyak yang berkepentingan untuk menunggangi perjuangan kita. Jangan terpancing, jangan melawan dengan melawan, lawan dengan bertahan. Tetaplah bertahan pada syi’ar kita: ”Hukum Penista Al-Qur’an dan Pelindungnya!”
- Teruslah menguatkan komunikasi dan sinergi antar anasir ummat, rapikan koordinasi di bawah komando GNPF MUI, jalin ukhuwah, perbanyak kawan dan sedikitkan lawan.
Demikian rumusan yang disepakati di Masjid Jogokariyan, 10 November 2016 pukul 22.30 WIB. [FR]