MAKKAH, (SM)– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi komitmen petugas haji dalam memberikan layanan kepada jamaah. Bahkan, Menag mengaku terharu saat mengetahui bahwa sebagian dari petugas telah menyiapkan dirinya untuk sepenuhnya bertugas di masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
“Saya amat sangat terharu (mendengar) sebagian mereka (petugas kesehatan) bahkan sejak di Tanah Air menyiapkan diri untuk tidak berhaji semata-mata demi untuk memberikan khidmat yang sepenuhnya kepada para jamaah haji kita,” kata Menag saat berkunjung ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah di Khalidiyah Makkah, Rabu (7/9).
“Ini sesuatu yang tentu sangat luar biasa karena didasari keikhlasan,” tambahnya. Menag juga mengapresiasi kesabaran tim kesehatan dalam merawat dan mendampingi jamaah haji Indonesia yang mengalami dimensia. Menjalankan tugas itu bukan hal mudah dan menurut Menag memerlukan kesabaran.
Usai kunjungan, Menag mengaku senang karena angka jamaah wafat tahun ini menurun bila dibandingkan dengan tanggal yang sama tahun lalu. Hal ini bisa dicapai karena ada tim preventif dan berbagai upaya imbauan pola hidup sehat yang digagas tim kesehatan.
“Ini dilakukan sehingga bisa menekan angka jamaah wafat, tapi kita juga perlu mengantisipasi yang di depan mata yaitu Arafah dan Mina karena itu puncak haji dan biasanya banyak jamaah haji kita yang bertumbangan,” katanya.
Dari paparan tim kesehatan, Menag merasa persiapan yang dilakukan sudah cukup memadai. Beberapa langkah antisipasi sudah disiapkan. Layanan bagi jamaah yang akan disafariwukufkan dan dibadalhajikan juga sudah disiapkan.
Sebelumnya, Anung Sugihantono menjelaskan bahwa KKHI Daker Makkah telah menyiapkan 10 armada untuk safari wukuf. Empat bus akan digunakan untuk safari wukuf pasien dengan berbaring dan 6 bus pasien duduk. Selain itu, tim KKHI juga akan dilengkapi 27 ambulance bantuan dari muassasah. [FR]