SM| Depok–Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan menyelenggarakan program pengkaderan muballig-muballighah tingkat nasional.
“Saya berharap dari program pengkaderan ini akan lahir para penyampai pesan agama yang moderat, yang betul betul bisa menyampaikan bahwa Islam itu Rahmatan lil ‘alamin sehingga dapat meningkatkan moderasi kehidupan beragama dan berbangsa,” ujarnya.
Mantan Rektor IAIN Gorontalo ini berharap program ini mampu menjaring para dai di daerah yang masih memiliki persoalan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.
Senada dengan itu , Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, KH. Cholil Nafis mengatakan, program pengkaderan penting dilakukan sebagai upaya menjamin kualitas muballigh dan mutu materi dakwah.
Bahkan, dosen Universitas Indonesia ini menegaskan pentingnya da’i bersertifikat, hal itu agar ada pihak yang menjamin atas apa yang disampaikan ke publik.
Secara operasional, program pengkaderan ini akan bekerjasama dengan Komisi Dakwah MUI. Untuk angkatan pertama, akan diikuti 109 orang, perwakilan dari ormas Islam di 34 provinsi.
Program ini rencananya akan berlangsung selama 5 hari, para peserta akan mendapakan training dari MUI, Akademisi, Praktisi Dakwah, dan Profesional di bidang Komunikasi.[fr]