SUARAMASJID.com| Surabaya–Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim membantah informasi bahwa pihaknya mengundang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq pada acara gerakan Sholat Shubuh Berjamaah dan Tabligh Akbar di Masjid Al-Falah Surabaya pada Sabtu, 28 Januari 2017.
“Yang kami undang itu adalah Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF)-MUI sebanyak dua orang. Silakan yang datang siapa itu terserah GNPF-MUI. Yang sudah konformasi hadir adalah Ustadz Bachtiar Nasir. Satunya bisa Ustadz Munarman, Ustadz Zaitun atau lainnya. Yang pasti bukan Habib Rizieq yang hadir,” tegas Sekjen GUIB Jatim Ustadz Yunus seperti diunggah beritajatim.com, Rabu (25/1).
Mengapa Habib Rizieq nggak mungkin hadir di Surabaya? “Beliau pada hari yang sama ada kegiatan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Saya malah heran kok sudah ada penolakan kedatangan Habib Rizieq di Surabaya. Padahal, beliau memang tidak konfirmasi hadir, bukan karena adanya penolakan,” jelasnya.
Ustadz Yunus yang juga Sekretaris MUI Jatim ini menjelaskan, acara yang digagas GUIB Jatim bersama YDSF dan didukung Masjid Al Falah Surabaya serta Kajian Sang Pencerah (Muhammadiyah) ini dimulai sejak Jumat, 27 Januari 2017 malam hingga Sabtu, 28 Januari siang. Yakni, dilakukan sholat malam hingga menjelang Shubuh. Gong acara adalah Tabligh Akbar dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00 yang dibuka dengan seni hadrah.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jatim mengimbau agar Imam Besar FPI yang juga tokoh GNPF-MUI Habib Rizieq membatalkan kendatangannya ke Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Barung Mangera menyatakan, pihaknya sudah membuat rencana pengamanan atas isu kegiatan tersebut. “Kami akan melakukan pengamanan baik untuk yang pro maupun yang kontra. Jumlah personil sedang disusun karena sifatnya insidentil, yang jelas kami akan libatkan Polrestabes, Brimob dan Polres wilayah sekitar Mojokerto dan sekitarnya,” ujarnya. [FR]